Wednesday, March 16, 2011

Bieber Lovers vs Muhammad Lovers!!!

Bismillah,,
Sore hari ini aku sampai di rumah sekitar pukul 14.30, televisi kunyalakan diikuti notebookku berniat menyelesaikan tugas yang besok akan dikumpulkan. Selang beberapa menit ke depan, salah satu stasiun televisi swasta menyiarkan berita tentang "JB" alias Justin Bieber. Siapa yang tak kenal dengan JB, sosok pemuda yang katanya handal dalam bernyanyi ini akhirnya akan mengadakan konser di Indonesia tepatnya bulan April nanti, bahkan katanya lagi konsernya tersebut sudah laku keras tiketnya sejak januari lalu. MasyaaAllah sangat besarnya antuisme anak-anak, remaja, orang dewasa bahkan orangtua yang ikut dalam ajang hot konser ala JB ini, tidak terkecuali bahwa diantara orang-orang tersebut notabene adalah beragama islam.

Yah, saudara-saudariku tak usah mengerutkan dahi karena beginilah memang keadaan manusia sekarang, jauh dari manusia-manusia yang hidup pada zaman Rasulullah. Manusia seperti Abu Bakar ash-shiddiq yang rela membela Allah dan Rasul-Nya dengan jiwa dan raganya. Manusia seperti Umar bin Khattab yang keberaniannya dalam membela dien (baca: agama) tak ada lagi yang dapat menyangsikannya, manusia seperti Utsman bin Affan yang kekayaannya dipertaruhkan hanya untuk kepentingan ummat ini, atau manusia seperti Ali bin Abi Thalib yang dengan kecintaannya terhadap Rasulullah bahkan ia rela menggantikan Rasulullah diatas ranjangnya menanti kematian ketika Rasulullah akan berhijrah. Mungkin tak ada lagi manusia seperti mereka di zaman sekarang. Walaupun ada tak akan sama dan sebanding besar keimanan mereka. Terlalu jauh pandangan hidup manusia sekarang, manusia yang pandangannya tidak bercentral pada Sang Khalik. Manusia sekarang sepertinya lupa akan hakikat mengapa ia diciptakan, padahal Allah sendirilah yang telah mengatakan dalam Al Qur'an QS: Adz-Dzariat ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku"
Nah, apalagi yang mesti kita tanyakan tentang makna penciptaan kita sebagai hamba, Alllah telah jelas memberikan kita petunjuk bahwa hanya untuk beribadah kepada-Nya lah kita diciptakan di dunia ini. Sekilas mungkin akan ada yang menyanggahnya dan berkata apa memang kita hidup hanya untuk Allah? Lalu untuk apa kita hidup? sekalian saja kita mati dan kekal di akhirat dan di akhirat saja kita menyembah-Nya. Nah, makna beribadah kepada Allah itu sangatlah luas, seluas bagaimana kita mampu menyerap landasan kita hidup karena Allah Azza Wa Jalla. Makna beribadah kepada Allah bukan hanya shalat 5 waktu, shalat sunnah rawatib, shalat tahajjud, puasa bulan ramadhan, mengeluarkan zakat, ataupun naik haji bagi yang mampu. Bukan hanya itu, bukan pula sekedar berbuat kebajikan bagi diri sendiri hingga menabung pahala kemudian meninggalkan dunia ini dan pergi ke kampung akhirat dengan bekalnya itu, sekali lagi bukan, bukan hanya sampai disitu. Makna ibadah kepada Allah begitu luas, semua pekerjaan dalam hidup dapat kita muarakan kepada-Nya.

Seorang anak dapat berbakti kepada kedua orangtuanya, seorang istri dapat berbakti kepada suaminya, seorang murid dapat menghormati sang gurunya, seorang sahabat dapat memberi aura kebaikan kepada teman-temannya, seorang pemimpin dapat berlaku adil dan bijaksana terhadap apa yang dipimpinnya, dan lain sebagainya. Asalkan semua status, pekerjaan, dan kegiatan kita landaskan untuk menggapai ridho-Nya maka semuanya itu akan dihitung pahala dan jangan lupa harus ittiba' wa rasul, mencontoh Rasulullah, jadilah Muhammad Lovers. Sekarang yang jadi pertanyaan adalah apakah semua pekerjaan dan kegiatan kita selama hidup telah kita landaskan untuk menggapai ridho-Nya??

5 comments:

  1. Bismillah...

    saf pertama buat komentar di post Mbak Satrah..

    pertama, ane cuma sedikit *ato banyak ya...

    - Kok Nabi Muhammad dibandingkan sama Justin Bieber sih? kalau dibandingkan, tentu amat jauh berseberangan. Janganlah terlalu cepat menghakimi orang yang suka JB ini gak mencintai Nabi Muhammad dong dengan mengidolakan. Ana yakin , kalau cewek muslimah sekarang*bejilbab atau gaknya dia, yang penting punya iman. Tentu dia menomor duakan Nabi Muhammad sebagai sosok yang dicintainya.

    Kalau dibandingkan sama JB , emang JB dakwahin apa?

    JB itu bidang entertainment alias hiburan.. bukan pengubah moral atau pencipta agama. Yang dia tawarkan hanya muka "imut" dan suaranya yang emang bagus. Selebihnya, gak ada menurut ane...

    ane yakin, paling 10 tahun lagi popularitas JB bakal tergantikan, sama dulu tren mengidolakan boyband barat.

    Nah beda sama Nabi Muhammad, sampai hari kiamat. Nama beliau akan ada dihati orang beriman dan orang kafir*setidaknya mereka tau siapa Nabi Muhammad SAW.

    Adapun suka/menggemari terhadap sesuatu, menurut ane sah-sah aja mbak, asal jangan mengganggu keimanan sama kehidupan kita.

    Yang salah itu fanatik buta.

    Inilah contoh berhasilnya didikan Generasi Kapitalis MTV, menjadikan remaja seluruh didunia*termasuk remaja muslim, mengidolakan "sesuatu" berlebihan dan berlaku konsumtif*bayangin tiketnya aja jutaan.. cukup memberi makan orang sekampung tuh...


    Adapun masalah ibadah, kita kembalikan kepada pribadi masing-masing untuk saling mengingatkan.

    Salam Berpikir Positif.

    Maaf, jikalau postingan saya tidak berkenan. Setidaknya saya mengeluarkan pendapat saya. Ya gak?

    ReplyDelete

  2. Bismillah,,

    Na'am,, Syukron ats komentarnya
    saling berbagi di'
    saya gak langsung ngebandingin JB and Nabi Muhammad soalnya itu akan sangat jauh berbeda,,

    Cuman yang saya postingkan hanya melihat apa yang bisa saya tangkap oleh kedua mata saya,, saya gak pernah menilai bahkan menyebut nama-nama orang yang menyukai JB atau artis-artis lainnya karena as-satrah juga belum tentu lebih baik dari mereka-mereka, kita hanya bisa saling mengingatkan,, hanya sebuah postingan kemirisan hati dari seorang saudari,,

    ^^_^^
    ..salam right thinking..

    ReplyDelete
  3. Bismillah... oke makasih respon positifnya..

    Jujur, ane ini orangnya dibilang bukan dari aktifis dakwah. Jadi ini pandangan ane dari orang awam.

    Ane suka sama musik... tapi gak menggilainya. Ane anggap itu hiburan aja. *Tolong jangan samakan dengan MENGAJI*karena itu ibadah, bukan untuk bersenang-senang kayak denger musik.

    Untuk Nasyid, telinga ane kurang sreg sih sama suara acapella atau rebana doang.

    Ane demennya musik Metal dan sejenisnya.

    ***lho...lho..lho... kok saya suka musik metal?

    Itulah yang namanya selera...
    Selera orang beda-beda.. terus cara menyukainya pun beda-beda.

    Contohnya ane, ane suka musik metal. Ane benci rokok, anti tato, piercing*tindik, dan benci kekerasan. Dan ane "hanya" suka, itu aja.

    Nah terus kalau misalnya ada akhwat yang suka JB, dia berjilbab, masih rajin ngaji, masih rajin belajar, masih rajin kemajlis ta'lim.. ya sah sah aja menurut ane kayak gitu

    Intinya: suka karyanya.. bukan orangnya...terus ambil baiknya, yang buruknya buang jauh-jauh dan letakkan ditempat sampah.

    Ok.. inilah pandangan ane tentang kegemaran.. Mungkin 100 persen beda sma mbak Satrah... *namanya juga manusia mbak... mana ada yang selalu sama.

    Ane gak membela si JB , karena ane dah eneg liat mukanya terus yg nongol di tivi.

    Allah menciptakan kita tiga waktu. Waktu untuk beribadah, waktu untuk bekerja, waktu untuk beristirahat.

    Oh ya, Metal itu ada bnyak alirannya, ada yang jelas sesat.. ada juga aliran musik metal yg positif, namanya Islamic Metalcore, dan ane demen sama band-band yg liriknya positif dan bersemangat menjalani hidup:

    Purgatory - Downfall (The Battle of Uhud)

    one of the best islamic metal song.

    Salam Berpikir Positif.

    ReplyDelete
  4. MasyaaAllah,,
    Hidup adalah belajar,, belajar memahami, belajar mengamalkan dan belajar mengajarkan kepada yang lain, lalu dengan itu maka bersabarlah,,

    pernah dengar kisah tentang seorang santri yang diberikan ujian oleh ustadznya untuk mencari orang yang paling jelek daripada dia???

    santri tsb diberi waktu selama tiga hari untuk mencari orang yang paling buruk/jelek daripada dia, hari pertama ia menemukan ada seorang pemabuk yang kerjaannya mabuk2an terus, sehingga dia berfikir orang tsb lah yang lebih buruk daripada dia karena ia membandingkan bahwa dirinyalah yang sering beribadah sedangkan orang tersebut hanya mabuk2an sja, namun sejenak lagi dia berfikir bahwa jikalau orang itu taubat dan meninggal dunia dalam keadaan khusnul khatimah maka tak ada yang menjamin pemabuk lebih buruk daripada dia. Hari kedua ia bertemu anjing, dan berkata makhluk inilah yang lebih buruk daripada saya, sudah haram, sering mengiler dan lain sebaginya, namun sejenak ia berfikir lagi anjing tersbut setelah meninggal dunia tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas hidupnya didunia sehingga ia tidak memilki dosa seperti manusia, maka belum tentu anjing lebih buruk daripada dia, hari terakhir ia ditanya oleh ustadznya, dan berkata orang terburuk adalah ia sendiri, karena ia selalu mencari kesalahan orang lain sedangkan kesalahannya sendiri ia lupakan,, maka santri tersebut dinyatakan lulus,,

    Hikmahnya adalah tak ada waktu untuk saling melihat keburukan orang lain namun saling menasehatilah yang lebih utama,, menyinggung masalah JB, as-satrah gak menyinggung siapa2, namun insyaaAllah sebagai wasilah untuk berwata washau bil haq (saling menasehati dalam kebaikan)

    'salam right thinking'
    'keep istiqamah'

    ReplyDelete
  5. @As-Satrah:

    Maaf, mbak.. kalau ane bicara seenaknya..
    soalnya ane ini cuma orang awam sih..

    terima kasih tausiyahnya...
    saya senang diskusi dengan anda.

    ReplyDelete

Tinggalkan Komentar dan Pesanmu disini...!!!
Siapapun boleh berkomentar asalkan beradab yach!!!
Komentarnya sebagai pengguna account google, jika tidak punya account google gunakan saja profile name/url,,
Syukran^^

Daftar Blog Akhwaat