Lagi suntuk nichh,, dah baca kitabul karim untuk menenangkan hati agar diberi kemudahan dalam memperoleh ilmu. Rasa ingin putus asa muncul tapi sayang udah terlanjur basah, sekalian aja celupin badan sampai benar-benar sekujur tubuh basah. Tidak ada kata "menyerah".
Teringat dengan perkataan-Nya dalam Al-Qur'an:
Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(QS. Al-Insyirah: 5-6)
Yakin dengan perkataan Allah tersebut membuat mata tak ingin tertutup, membuat punggung tak ingin direbahkan, membuat mulut terus ingin meminta, membuat hati ini lebih terpaut pada-Nya. Sekali lagi tak ada kata menyerah, bukan hanya menyerah dalam hal megejar dunia tetapi terlebih lagi dalam hal akhirat. Mengejar obralan pahala dimalam hari, ingin rasanya selal bertemu dengan-Nya ketika senang dan susah, saat ingin terhempas dalam keterputus-asaan, dalam lumpur ketidak-menyerahan.
By the way, bicara masalah mudah menyerah atau tidak as-satrah dapat artikel tentang tipe manusia yang berbeda-beda dalam menghadapi kesulitan, cobaan, ataupun tekanan. Coba lihat gambaran dirimu dibawah ini:
Ada 4 tipe manusia yang ada di muka bumi ini jika dilihat seberapa besar ia mudah menyerah dan menghadapi tekanan yang ada.