Sunday, February 19, 2017

Tak Sekedar Diam (Komunikasi Produktif 2)

Bismillah

Setiap kali, hati grasak grusuk liat kamar dan rumah tak pernah seharian rapi, saya kadang berharap, Yaa Rabb pengen liat rumah cantik, mainan tersusun rapi, buku-buku tak terbongkar dr raknya, baju tersusun layaknya di toko, lantai bersih tak licin bekas tumpahan beragam jenis minuman. Tapi saya teringat tulisan seorang psikolog (afwan lupa siapa namanya), kurang lebih seperti ini: jika kamu berharap rumah kamu rapi dengan anak-anak usia batita, maka kamu akan mendapatkannya tapi dengan kondisi anakmu tidak di rumah, mungkin ia bersama orang lain, atau mungkin saja dia sedang sakit tak sanggup berkreasi. Nah, jika hati lagi mem-bathin berharap rumah nampak cantik nan rapi, maka saya langsung mengubah pikiran saya *berantakan, berantakan deh, daripada anak-anak sakit*
Kemarin, sy ada kebutuhan keluar rumah meninggalkan duoS Hafizhah bersama ayahnya. Beberapa menit kemudian, ayahnya send picture, si adek Shofiy lagi pegang sapu dengan adegan menyapu lantai, setelah mengarah ke sapu, diujung gambar, saya melihat beberapa katalog jualan saya di Tabassum Store Makassar  bertebaran di lantai, sontak sy membalas pesan gambar tersebut:


Saturday, February 18, 2017

Choose the Right Time (Komunikasi Produkti 1)

Bismilah...

Hari ini in syaa Allah bakal mulai tantangan 10 hari perkuliahan bunda sayang Institut Ibu Profesional. Semoga Allah mudahkan.

*******************

Seperti biasa, saat ada info tentang seminar parenting -alhamdulillah- mata saya selalu berbinar-binar untuk bersemangat menghadiri, selain harga tiket atau waktu seminarnya, yang kadang jauh bisa bikin galau adalah jika bertabrakan dengan waktu Bigboss si Partner Surga sy -biidznillah-
Saya harus pandai bicara, presentasi ke Bigboss tentang kelebihan seminar tersebut. Jika sudah tersampaikan, lanjut ke jadwal seminarnya, jika sudah tersampaikan juga, maka kami akan membuat jadwal apakah akan hadir bersama (plus dengan duoS Hafizhah) atau hanya berdua (ini biasanya jarang) ataukah hanya saya sendiri.

Nah, mulailah saya mengawali pembicaraan (semoga bisa closing dengan baik)

Saya: Kakak, jangan ki buat jadwal tgl. 5 Februari nah, ada seminarnya Ustadz Bendri in syaa Allah. Baguski beliau bawakan materi maasyaa Allah.
Partner Surga: Dimana acaranya???
Saya: Di gedung yg dekat pantai, yang pernah kita antar saya ke Seminar juga (Gedung Anging Mamiri seminar Teh Kiki Barkiah lalu)
Partner Surga: Hari apa itu?
Saya: Hari ahad, pagi sampai dhuhur in syaa Allah.
Partner Surga: Stay Cool, gak lanjut comment
Saya: Adami tiketnya nah, minta tolong jangan ki buat jadwal dengan orang lain hari itu.
Partner Surga: Bah, in syaa Allah (Intonasinya tegas, seolah beliau mau meyakinkan saya, kalau beliau bakal ingat jadwal 5 Februari tsb)

********************
Kali ini sy pakai kaidah 2C yakni Clear and Clarify
✔Sampaikan dengan kalimat yang jelas (clear) sehingga mudah dipahami pasangan. Gunakan bahasa yang baik dan nyaman bagi kedua belah pihak.
✔Berikan kesempatan kepada pasangan untuk bertanya, mengklarifikasi (clarify) bila ada hal-hal yang tidak dipahaminya.
Tantangannya:
Dulu, saya selalu mengawali pembicaraan yang berbelit, boros kosa kata, bahkan jauh dr pembicaraan yang singkat. Biasanya saya awali, dengan kalimat, Kak, tgl
Segini kira2 ada kegiatan ta'? Hari ahad ji, masa' kerja terus, sesekali kita belajar bersama, bla bla bla, biasanya saya gak to the point, jadinya belum sempat ke kalimat mengajak ke acaranya, beliau sudah gak fokus lagi dengan pembicaraan kami.
Perubahan:
Kali ini sy langsung sebut tgl., kegiatan apa, dan diakhiri dengan kalimat mengajak. Dan mendengarkan apa tanggapan dari beliau.

Kaidah yg lain adalah *Choose the Right Time*
Pilihlah waktu dan suasana yang nyaman untuk menyampaikan pesan. Anda yang paling tahu tentang hal ini.
Tantangan:
Dulu, setiap mau mengajak ke kegiatan, sy selalu sampaikan via bbm/wa saat beliau sudah di kantor, soalnya kadang saya takut melihat ekspresinya menolak ajakan saya, dan saya berpikiran kalau di kantor kan jelas beliau fokus, jadi lebih mudah diajak komunikasi. Padahal ini SALAH BESAR❗Kondisi ini tidak cocok buat Partner Surga saya, justru karena beliau fokus (fokus sama kerjaan, hehehee) malah jatuhnya saya jarang diperdulikan, wkwkwkkw, bbm ajakan ke acara tsb kadang dibalas jawabannya pada jam istirahat atau pulang kantor, bahkan pernah juga tidak dibalas sama sekali :(

Perubahan:
Sekarang saya mengupayakan tidak mengajak ke suatu acara via komunikasi bbm/wa saat beliau di kantor, percakapan diatas saya lakukan ketika beliau sementara asyik bermain dengan duoS Hafizhah kami, di sela sela kegembiraannya, saya sambil mengajaknya ngobrol santai.

Semoga perubahannya sudah masuk ranah komunikasi produktif. Belajar Terus, Terus Belajar^^
Wallaahu a'lam bishshawab

-Ummi Qalsum-
1 Jumadil Awwal 1438H
29 Januari 2017M

#hari1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Daftar Blog Akhwaat