Ketika ada cinta didalam jiwa
Ku tak tahu bagaimana hati ini kan ku bawa
di tiap mili dinding hati, selain dia apalagi
Tiap hembus nafas hanya dia yang ada di lafas
setiap langkah kaki, entah itu dia lagi,,
Cinta,,,
kacau aku karena dia
aku dia pisahkan saja!!!
-vhiolette-
yuppz,,, sepenggal puisi bebas yang saya dapat (udah dikasiin ma yang punya terus sempat disimpan beberapa hari hingga akhirnya ditulis di entri ini). Selembar tissue kusut yang ditulis teman sekelas di bangku kuliah tepatnya di ruang FF302 Fakultas MIPA UNM Parangtambung,, aneh pikirku,, hebat yah,, (seharusnya teman saya ini ngambil jurusan sastra atau seni karena kayaknya punya bakat deh, he..he..) dari pada di Fisika UNM menderita karena laporan numpuk plus tugas makalah seabrek,, eitzz,, afwan itulah seninya kita di Jurusan Fisika yah hampir lupa,, We're Never Walk Without Physics,, entah perasaan ia seperti apa saat menuliskan kalimat itu, puisi bermakna dalam (menurutku) itu, hanya dibuat dalam hitungan menit, itupun pas saat dosen lagi menerangkan,, huuhhh,, cinta,,, haahhh,, bisa membuat orang normal jadi tidak normal dan bisa membuat orang tidak normal menjadi normal,,Alhamdulillah punya juga kesempatan buat terbitin entri bertemakan "cinta",,, wetzz,,, mulai serius nih,, tenang..tenang..gak kok,, cuman mau aja nulis tema ini soalnya disekilingku sekarang lagi banyak yang ngalaminnya...(ada teman yang baru sakit hati, ada yang lagi berbunga, ada yang lagi confused, ada yang badmood, dan lain-lain)ehmmm,, elah nafas duluh!!!!
Bagi seorang muslim dan beriman, cinta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai ridha-Nya.
Mencintai Orangtua adalah landasan kita cinta kepada Allah, mencintai saudara semuslim adalah dasar kecintaan kita terhadap Allah, mencintai semua yang ada di muka bumi ini asalkan landasan dan dasarnya adalah karena kita meyakini akan sifat makhluk yang wajib mencintai penciptanya, yang menggenggam hatinya, yang mengokohkan jiwanya, maka itulah hakikat cinta yang sebenarnya. Tapi sangatlah sulit untuk menjelaskan kepada orang diluar sana tentang hakikat cinta ini.
As-Satrah bukan orang yang muna', yang mau bilang gak pernah rasakan jatuh cinta. Tapi bukan cinta yang hina yang aku inginkan. Bukan cinta yang membuat saya merasa hina dengan merasakannya. Cinta yang membuat saya tidak tenang karena merasa tidak yakin dengan "kehalalannya". Cinta yang membuat saya ragu setiap dimalam hari ketka ingin bertemu dengan-Nya.
As-Satrah inginkan cinta dimana dengannya kemuliaan diri bertambah. Cinta yang dengannya menambah ketaqwaan. Cinta yang dengannya menambah getaran jiwa sebagai sesama makhluk. Jadi ingat sebuah perkataan "Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat".(Hamka),,, gimana?setuju kan?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)
Jadi ngapain cari cinta yang hina kalau cinta mulia bisa kita dapat dengan mudah???
Ayolah teman,,, ayolah kawand,, ayolah saudaraku dan saudariku yang insyaaAllah kucintai karena Allah, cinta yang mana yang kau inginkan?Cinta hinakah?atau Cinta Mulia?
Okey,,kita lanjut yach!!!
Mmmm..Cinta memang anugerah terindah dunia, ia mulia lagi istimewa, ia adalah fitrah dari Allah Azza Wa Jalla. Namun cinta dan benci harus sesuai dengan syariat ISLAM. Ali bin Abi Thalib berkata "Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu". Yah, benar!benci dan cinta mesti sejalan dengan syariat ISLAM,,Bagi seorang muslim dan beriman, cinta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai ridha-Nya.
Mencintai Orangtua adalah landasan kita cinta kepada Allah, mencintai saudara semuslim adalah dasar kecintaan kita terhadap Allah, mencintai semua yang ada di muka bumi ini asalkan landasan dan dasarnya adalah karena kita meyakini akan sifat makhluk yang wajib mencintai penciptanya, yang menggenggam hatinya, yang mengokohkan jiwanya, maka itulah hakikat cinta yang sebenarnya. Tapi sangatlah sulit untuk menjelaskan kepada orang diluar sana tentang hakikat cinta ini.
As-Satrah bukan orang yang muna', yang mau bilang gak pernah rasakan jatuh cinta. Tapi bukan cinta yang hina yang aku inginkan. Bukan cinta yang membuat saya merasa hina dengan merasakannya. Cinta yang membuat saya tidak tenang karena merasa tidak yakin dengan "kehalalannya". Cinta yang membuat saya ragu setiap dimalam hari ketka ingin bertemu dengan-Nya.
As-Satrah inginkan cinta dimana dengannya kemuliaan diri bertambah. Cinta yang dengannya menambah ketaqwaan. Cinta yang dengannya menambah getaran jiwa sebagai sesama makhluk. Jadi ingat sebuah perkataan "Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat".(Hamka),,, gimana?setuju kan?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)
Jadi ngapain cari cinta yang hina kalau cinta mulia bisa kita dapat dengan mudah???
Ayolah teman,,, ayolah kawand,, ayolah saudaraku dan saudariku yang insyaaAllah kucintai karena Allah, cinta yang mana yang kau inginkan?Cinta hinakah?atau Cinta Mulia?
0 komentar:
Post a Comment
Tinggalkan Komentar dan Pesanmu disini...!!!
Siapapun boleh berkomentar asalkan beradab yach!!!
Komentarnya sebagai pengguna account google, jika tidak punya account google gunakan saja profile name/url,,
Syukran^^