Saturday, February 19, 2011

Katanya aktivis dakwah, lah kok kurang bersih???

Bismillah,,

Pagi tadi cuaca lumayan cerah,, jum'at pagi yang sedikit menghantui. Kuliah pagi telah terjadwalkan, pukul 07.30 di jurusan Fisika FMIPA UNM. Tidak pernah kurasakan pagi seperti ini. Kuliah perdana yang diawali ceramah pengenalan dari seorang dosen, yang menyinggung perasaanku bagai ditampar ribuan kali didepan umum. Entah mengapa, bukan karena dosen langsung menegurku, namun karena ia memberikan amanah yang beliau lontarkan di depan teman-teman sekelasku. Amanah yang membuatku tercengang karena harus kusampaikan kepada orang lain yang tidak berada sekelas denganku. Jilbab panjang yang merupakan ciri khasku, kini jadi suatu tanda peringatan bagi teman-teman lain yang seciri denganku. Terkenal dengan jilbab panjang bahwa seseorang yang berani memaikainya akan di cap sebagai seorang aktivis dakwah. Penyeru kebaikan diatas Al-Qur'an dan Sunnah Rasul-Nya, insyaaAllah.
Amanah tersebut bukan tentang akidah agama ini, buka tentang tauhid umat muslim, bukan tentang perintah ibadah shalat, bukan tentang perintah menghormati seseorang, bukan perintah tentang berjihad, bukan tentang perintah wajibnya menuntut ilmu syar'i yang notabene merupakan hal yang krusial dalam ad-dien tapi tentang makna kebersihan dan kerapihan seseorang. Yakni hal yang paling mendasar dari semua aspek ibadah yang akan dilaksanakan, yah kesucian.
Beliau mengisahkan, ada seorang mahasiswa yang menghadap ke dosen pembimbingnya, namun dosen pembimbingnya tersebut tidak mau meladeninya karena "katanya" mahasiswa tersebut sangatlah "tidak wangi", baunya sangat menyengat, dst.
Beliau lanjut mengatakan kebersihan itu sangatlah penting, lihat saja kisah tersebut karena ia tidak memperhatikan kebersihan maka ia tidak dihargai bahkan terkesan diremehkan. Apalagi ini yang wanita berjilbab, rambut sering ditutup makanya sering-sering keramas dan jika keramas pilihlah waktu yang tepat, jangan sampai rambut masih basah kemudian langsung ditutup, pastinya rambut akan berbau, tangkasnya. Bangku pertama yang menjadi tempat dudukku ketika itu tepat paling di depan meja dosenku, orang yang paling dekat dengannya pada saat itu adalah aku, seorang yang memakai jilbab syar'i, insyaaAllah (baca:jilbab besar). Wajar saja ketika beliau mengatakan hal tersebut langsung melirik kepadaku dan berkata, tolong yach ini yang jilbab besar sampaikan pada teman-temanmu bahwa rawat dirimu jangan sampai tidak bersih di depan orang lain. Kalian kan sering memberi orang nasehat, jangan sampai nasehat tersebut tidak dapat orang lain terima jika badan dan pakaianmu tidak bersih, padahal kan kebersihan itu sebagian dari iman, tutupnya.
Petir menyambar, air segunung seakan tiba-tiba menghujaniku, nasehat yang mesti saya sampaikan kepada teman-teman aktivis dakwah.
Beberapa tahun yang lalu, teringat kejadian dengan kakak senior di SMA Negeri 1 Makassar duluh (sekarang beliau sudah menikah dengan seorang ustadz), ketika itu saya memergoki senior saya sedang bercermin pada salah satu kaca spion motor padahal beliau adalah seorang aktivis dakwah sekolah, yang mengurusi beberapa kajian-kajian di SMA Negeri 1 Makassar, beliau sangat cantik, senyumnya menenangkan hati, tanpa berdandan pun ia dapat membuat orang jatuh hati padanya, waktu itu beliau sudah memakai jilbab syar'i (baca: jilbab besar) ke sekolah. Saya kemudian menegur beliau dengan nada bercanda, 
"Kak, katanya gak boleh tabarruj (berhias diri) kok tambah berdandan sich??" dengan nada sok tahu menunggu jawaban. 
"Saya akan keluar mendakwahi orang-orang, kalau saya tidak rapi, jilbab miring, dsb maka apa orang diluar sana akan mendengarkan apa yang saya katakan???," jawab kakak tersebut. 
Tersentak dengan jawaban tersebut, kemudian saya kembali tersenyum, dan sejak saat itu saya paling anti ketika harus keluar dengan pakaian yang tidak indah di pandang, jilbab mesti dirapikan. Kita adalah muslimah, membawa keindahan sebagai wasilah agar dakwah berkembang bukan sebagai daya tarik lawan jenis agar memperoleh pendamping hidup yang 'alim, insyaaAllah.
Mari saksikanlah apa kata Allah dalam kitab Al Qur'an :
… dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah. (QS Al Muddatstsir, 74: 4-5)

Oleh Allah kita memang telah diberikan pakaian yang terindah, maka pakaian itulah yang terbaik :

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. (QS. Al A’raf, 7: 26)
Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang yang menjalani hidup sesuai Al Qur’an dan Sunnah dalam hal pakaian adalah bahwa penampilan luar sangat penting dalam membangun hubungan dengan orang lain. Dengan begitu orang beriman akan memberikan perhatian lebih pada apa yang akan dia kenakan ketika mengajak orang lain menerima agama Al Qur’an. Dia akan sangat bersemangat memakai pakaian yang bersih, bersahaja, dan cocok dengannya. Ini menunjukkan pengabdiannya kepada perintah Allah dan penghormatannya kepada orang lain. Orang beriman yang menjadikan Nabi Muhammad, shallallahu 'alahi wasallam sebagai teladan, selalu berada dalam keadaan bersih, rapi, dan berpakaian menarik. Dia sangat menikmati hal ini karena mengharapkan meraih ridha Allah.
So,, bagi siapa saja yang bekerja sebagai aktivis dakwah mengejar akhirat dengan memberikan nasehat kepada orang lain, maka jadikanlah dirimu indah dipandang orang.

..semangat..

6 comments:

  1. gak perlu pakai parfum.... mnnggunakan baju yang baru ganti jangan pakai baju yang udah bau keringat, pake deodorant saya rasa perlu lah. hehehehehehehe...
    hadiahi aja temannya cairan pengharum pakain dan deodorant hehehehe... (malah bikin tersinggung ya?)
    ya apapun itu memang harus di sampaikan krn memang hal2 ky gt mengganggu dn merusak citra jilbaber

    ReplyDelete
  2. Bismillah dulu...

    Kalau ane sih siapa aja mah harus kelihatan bersih dan suci.. apalagi ikon kesucian itu sendiri.

    karena ini berhubungan dengan dunia wanita/akhwat..
    ane cuma mo bilang: Keep on your way!

    Istiqomah lebih mulia dari seribu karomah...

    p.s: ane mo bilang, kalau postingan blog ane rata-rata jarang tentang agamanya.. soalnya takut salah kalau nulis tentng agama. dulu pernah bikin, skrang gak diteruskan..

    tanggung jawabnya berat, bo..
    jadi kalau ada postingan yang menyinggun perasaan situ dari ane atau anak kontra lainnya, maaf ya...

    ReplyDelete
  3. oh iya... silahkan hapus aggregator blog ane jika kontennya gak bagus dan gak bermanfaat sama sekali.

    ReplyDelete
  4. Bismillah

    Ya Allah..
    Miris banget dengernya.
    Jazakillahu Khair sudah sharing.

    PS. Mau intropeksi diri dulu ahh.. Kalo hal2 di atas ada padaku, jangan sungkan mengatakannya tepat di depanku yaa As-Satrah..

    ReplyDelete
  5. Hehehe...nice postingan...ckckckck...parah!
    Ini nih, satu yang berbuat yang lainnya kena...jilbab jangan dipake berkali-kali, kos kaki jangan sampai ndak kinclong, kulit jangan sampai berminyak, jilbab jangan sampai mencong mencong...penting itu.

    Rapi itu kudu, bersih itu wajib...

    Keep spirit n health to aktivis dakwah

    ReplyDelete
  6. hmmm benar sekali ka, thanks dah sharing ka sangat brmanfaat buat saya yang baru pemula, jadi jilbaber mksudnya..he

    ReplyDelete

Tinggalkan Komentar dan Pesanmu disini...!!!
Siapapun boleh berkomentar asalkan beradab yach!!!
Komentarnya sebagai pengguna account google, jika tidak punya account google gunakan saja profile name/url,,
Syukran^^

Daftar Blog Akhwaat