Nasehat dari Seorang Akhwat

Bismillah,,

Washshalatu alaa rasulillah amma ba'ad. Alhamdulillah akhirnya bisa nge-posting lagi,, kali ini postingan as-satrah tentang sebuah nasehat dari seorang akhawat. Sudah biasa dengan nasehat yang dikirim lewat pesan singkat handphone, kali ini ada seorang akhwat yang mengirimi as-satrah nasehat lewat sebuah email, entah mengapa akhwat tersebut memilih pesan lewat email, namun nasehatnya itu membuatku selalu terharu ketika membacanya di inbox email as-satrah. Ini dia isi pesannya (semoga beliau tidak keberatan, nasehatnya as-satrah langsir lewat postingan blog):

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wahai  saudariku fillah, Gimana kabarta hari ini?

Gimana dengan keadaan ruh yang menghidupkan diri kita hari ini?

Ukhti.....

Kuharap hatimu dan semua orang-orang yang beriman senantiasa Allah menjaganya dari bermaksiat kepada Allah. Karena  tak ada yang luput dari pengaturan dan pengawasan Allah.

Ukhti.....

Dahulu kita begitu hina dan jahil namun karena Allah begitu sayang pada diri kita ketetapan itu pun berlaku pada diri kita. Ya..... itu adalah Hidayah. Ukh hidayah itu telah ada bersama dirimu dan diriku INSYALLAH, maka ayo kita menjaganya bersama-sama lewat salah satunya nasehat menasehati. Jangan biarkan hidayah itu pergi hanya karena kekecewaan yang selalu saja kita maklumi jika ia menghampiri diri ini. 

Ukh......

Selama kita tidak menggantungkan diri ini pada Allah maka tunggulah hati ini akan terus kecewa, dimana dan kapan pun selama ia bukan karena Allah. Ku tau diriku tak seperti orang yang di luar sana, masih banyak kekurangan namun ku berharap aku pun dapat membagi nasehat itu padamu saudarikufillah

Terakhir ana ingin katakan kepadamu saudariku....

UHIBBUKIFILLAH

Afwan ya kalau ada salah:)

Sebuah pesan yang mungkin tidak biasa dilakukan oleh  orang lain, pesan berupa nasehat agar tidak selalu merasa kecewa dengan sikap orang lain terhadap kita. Yah, memang benar ketika kita hanya memperhatikan perasaan saja, maka kita akan sering bahkan akan selalu merasa dikecewakan. Entah itu masalah pribadi maupun masalah kelompok bersama. Maka lewat postingan ini as-satrah kembali ingin pula meminta maaf bagi orang-orang yang selalu as-satrah kecewakan. Bukankah moment meminta maaf bukan saja pada waktu tertentu (exp: Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha)????

Teruntuk kakak yang telah mengirimkan as-satrah nasehat

Syukron kakak,,:-)

Iyah kakak dimaafkan,, 

Ahabbakilladzi ahbab tani lahu,,