Friday, December 10, 2010

Pintar atau Duluan Tahu???

Bismillah,,,

Siang itu, kami lagi mengikuti perkuliahan di ruang seminar FMIPA UNM. Kebetulan mata kuliah yang sedang kami ikuti adalah Statistika Dasar atau teman-teman biasa menyingkatnya dengan stadas. Salah satu yang membuat as-satrah paling mengena adalah perkataan dosen kami, bahwa "Orang yang pintar adalah orang yang pertama kali tahu", "hanya karena ia duluan membaca sehingga duluan tahu maka ia disebut orang yang pintar", "jadi, tidak ada orang yang bodoh hanya saja ia terlambat tahu", kurang lebih seperti itu yang dikatakan dosen kami.
Kemudian kami tiba-tiba menganggukkan kepala seraya ingin mengatakan, "yah, kayaknya itu memang masuk diakal bu'!". Pintar dan Tidak Pintar adalah salah satu pembahasan yang paling sensitif jika ingin dibahas dalam sebuah pembicaraan dikalangan orang-orang yang berpendidikan seperti kami-kami ini,, heehehehe (maksudnya karena memang kami kuliah di jurusan Fisika Prodi Pendidikan).
Masalah Pintar dan Tidak Pintar seorang motivator yang terkenal setidaknya di Indonesia Mario Teguh membuat suatu karangan tentang tema tersebut, check it out!

Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis…
Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar..
Walhasil boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.

Orang bodoh sering melakukan kesalahan,
maka dia rekrut orang pintar yang
tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya
mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk
membayari proposal yang diajukan orang pintar.

Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato,
maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.

Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH).
oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar
untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.

Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan,
sementara itu orang pintar percaya.
Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh.
Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.

Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan
panjang-panjang oleh orang pintar. Walhasil orang orang pintar menjadi
staf-nya orang bodoh.

Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan,
dia PHK orang-orang pintar yang bekerja.
Tapi orang-orang pintar DEMO. Walhasil orang-orang pintar
‘meratap-ratap’ kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.

Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu
untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan
waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa dijadikan duit.
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford),
Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group).
Adalah contoh orang-orang yang tidak pernah dapat S1), tapi kemudian menjadi kaya.
Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka.
Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.

PERTANYAAN :
Mendingan jadi orang pinter atau orang bodoh??
Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh ???
Mana yang lebih mulia antara orang pinter atau orang bodoh??
Mana yang lebih susah, orang pinter atau orang bodoh??

KESIMPULAN:
Jangan lama-lama jadi orang pinter,
lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.

Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
Kata kunci nya adalah ‘resiko’ dan ‘berusaha’,
karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil,
selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil.
Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk
selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut.
Dan mengabdi pada orang bodoh…

Diamanakah posisi anda saat ini…
Berhentilah meratapi keadaan anda yang sekarang…

Ini hanya sebuah Refleksi dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan.
Semua Pilihan dan Keputusan ada ditangan anda untuk merubahnya,
Lalu perhatikan apa yang terjadi…
Nah,, Loh!
Jadi, sekarang kita adalah orang pintar, tidak pintar atau belum pintar???
Pertanyaan yang membuat kita akan beranjak dari tempat duduk kemudian tiba-tiba mengulangi pertanyaan tersebut dalam hati, seraya membayangkan akan jadi apa saya jika saya adalah orang yang pintar, tidak pintar atau belum pintar???

^_*mari pikirkan^_*

0 komentar:

Post a Comment

Tinggalkan Komentar dan Pesanmu disini...!!!
Siapapun boleh berkomentar asalkan beradab yach!!!
Komentarnya sebagai pengguna account google, jika tidak punya account google gunakan saja profile name/url,,
Syukran^^

Daftar Blog Akhwaat